Life is Choice
Five Smart Principles for life - description part (2)
Allah Maha mengatur semua yang ada di langit , di bumi dan seluruh alam semesta beserta isinya. Allah menciptakan NAFSU dan mengaturnya di dalam diri manusia, yang dimasukkan kedalam jasad bersamaan dengan RUH. Dengan NAFSU ,manusia akan memiliki hasrat / keinginan / kehendak untuk berbuat sesuatu. Hasrat / keinginan inilah yang Allah berikan kebebasan untuk memilih jalan mana yang mau diambil, jalan kebaikan atau jalan kesesatan.
Dan apapun jalan yang kita ambil memiliki konsekuensi masing-masing, baik itu di dunia maupun di Akhirat.
Simak kisah / cerita berikut ;
Ada dua buah telor ayam yang masih di kerami oleh induknya, sipemilik ayam mencoba untuk memindahkan salah satu telor ayam tsb untuk dikerami oleh bebek.
Singkat cerita kedua telor tersebut menetas pada induk yang berbeda , yang satu induknya ayam dan yang satu induknya bebek, dua ekor anak ayam dengan dua kehidupan yang berbeda, kita namakan saja anak ayam per tama si letoy dan anak ayam ke dua si gesit . si letoy hidup serba apa adanya , menjalani kehidupan biasa biasa saja tanpa ada sesuatu yang baru dalam kehidupannya, akan tetapi si gesit hidup lebih keras karena menjalani kehidupan dengan pola kehidupan bebek,jika induk bebek berenang.. si gesit berusaha berenang walau tertatih tatih belajar, yang pada akhirnya pintar berenang.
Si letoy mencari makan apa adanya yang ada didarat ,jikalau ada makanan mengambang di air tidak berani berenang, karena takut tenggelam . Akan tetapi si gesit bisa mencari makan dimana saja, bisa didarat, bisa juga di air / kolam, karena si gesit tsb sudah pintar berenang, daya tahan tubuhnya pun lebih kuat karena terlatih hidup di darat dan air/kolam. Setahun kemudian kedua ekor ayam tersebut tumbuh besar. Tok..petok.. petok … O… O… O….. dengan gagahnya ayam-ayam tersebut berkotek ( kalau bahasa jer-man mah “ kong ko ro ngok….. ).
Suatu ketika datanglah musim penghujan, terus-menerus…, si letoy mulai kedinginan ( muyung…), si gesit e… malah main-main air ( guyang….), dua hari kemudian, si letoy di kabarkan mati, “ innallillahi wa innaailaihi rooziuun…”
Hujan terus menerus mengguyur yang pada akhirnya datanglah banjir, menghepas daerah tsb , Namun sungguh luar biasa si gesit, ia berenang walau di hempas banjir, berusaha untuk menyelamatkan diri, yang pada akhirnya bisa sampai di daratan dengan aman dan bisa hidup selamat.
Hikmah yg dapat diambil dari kisah si letoy jeung si gesit ( jeung = dan = and ) adalah jangan terpaku dan merasa puas dgn yang didapatkan sekarang, selalu improve meningkatkan keahlian dan kemampuan, sehingga apapun perubahan yang terjadi kedepan kita sudah siap, seperti ayam “si gesit “ yang bisa hidup /surfivel walau hujan badai menghempas. Dan ini tergantung kita sendiri apakah kita ingin memilih jalan biasa biasa saja atau ingin memilih jalan yang menantang tapi dibalik itu terdapat mutiara yg sangat berharga? Up to you...
Dan ini merupakan salah satu contoh konsekuensi positip bagi mereka yang gigih dan semangat untuk memilih jalan yang lebih menantang, secara duniawi mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, namun hakikatnya apapun pilihan yang mereka ambil, kalau dikerjakan dengan penuh kesabaran dan ikhlas karena Allah, maka mereka pun akan mendapatkan sesuatu yang luar biasa (pahala yang besar) di Akhirat, InsyaAllah..
“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
( Ar-rad :11 )
Hidup adalah pilihan, Masing-masing punya kekuatan dan kelemahannya. dan tidak ada pilihan hidup yang selalu sesuai dengan keinginan kita, bahkan suaatu sa’at kita akan menjalani pilihan hidup yang salah atau gagal. Kesalahan-kesalahan atau kegagalan-kegagalan tsb harus dijadikan pelajaran dengan mengambil hikmah yang positif. Namun perlu diingat bahwa orang dikatakan gagal jikalau ia tidak pernah mencoba untuk berusaha menjadi yang terbaik atau lebih baik .
“..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” ( Albaqarah : 216 )
Dan tidak ada kata frustasi atau menyesal dalam hidup ini, karena tidak ada orang yang sukses tanpa diawali dengan kegagalan atau salah dalam menentukan pilihan. Kesalahan atau kegagalan itu harus dijadikan bahan bakar untuk berjuang lebih keras lagi.
Wahai sahabat....Seberapa keras hidup ini, kita masih punya senjata pamungkas yang luar biasa ( “hidup adalah Do’a “, nanti akan kita bahas pada bag-5 ), senjata ini hanya dimiliki oleh orang Muslim, Siapa yang lebih dekat dengan sang Pencipta Allah , maka segala urusannya akan Allah permudah. Seberapa Kerasnya dunia ini, Demi Allah….! akan terasa ringan, “Ud uunii astajiblakum, berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Ku kabulkan. Hak perogratif ini diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki ( sebagai Taqdir-Nya ).
No comments:
Post a Comment